Saturday, February 28, 2015

Masa depan Fotografi film bersama Ferrania

Ferrania adalah sebuah perusahaan film fotografi asal Italia yang tadinya sudah tidak berproduksi selama beberapa tahun sebagai imbas menurunnya minat terhadap fotografi film. Namun pada tahun 2013 beberapa karyawan Ferrania bersikukuh untuk menghidupkan kembali lini produksinya, bukti bahwa semangat terhadap fotografi film tidak mau mati. Setelah menjalani berbagai riset dan persiapan pra produksi, mulai memastikan ketersediaan bahan kimia, melatih kembali pekerja, hingga menghimpun modal awal lewat skema crowdfunding kickstarter, kini Ferrania mulai menyiapkan peralatan produksinya.
Kondisi mesin roll film Ferrania
Yang menarik dalam menuliskan kemajuan yang dicapainya kali ini, Ferrania menyertakan juga pengetahuan tentang proses produksi film. Diawali dengan memperkenalkan satu mesin berusia 10 tahun bernama "Little Boy" yang oleh Ferrania diibaratkan sebagai sebuah benih. "Dan selayaknya benih, (mesin) itu tertutup debu (dan kotoran) ketika kami temukan." tulis Ferrania dalam blognya. Little Boy dipensiunkan tahun 2006 dan menganggur hingga 2012 ketika ditemukan tim Ferrania. Walaupun terlindung dalam ruangan khusus tetap saja banyak karat, debu, dan endapan sisa pemakaian yang sudah mengeras.

Mesin roll film Ferrania
Mesin roll film Ferrania
Mesin roll film Ferrania
Proses pembersihan Little Boy tidaklah mudah, pertama karena ruangan dijaga pada suhu rendah. Otomatis, pemanas portable harus digunakan untuk sekedar meningkatkan suhu beberapa derajat diatas nol, belum lagi pakaian khusus yang harus dikenakan selama membersihkan mesin. Kedua karena Drying Tunnel bentuknya panjang dan menyempit, hanya pekerja berukuran tubuh kecil yang dapat menjangkau.

Mesin roll film Ferrania
Mesin roll film Ferrania
Mesin roll film Ferrania
Mesin roll film Ferrania
Mesin roll film Ferrania

Bagaimana Little Boy menghasilkan film?

Little Boy merupakan jangtungnya Ferrania, dan berikut ini proses yang terjadi didalammnya

Mesin roll film Ferrania "Little Boy"
  1. Acetate: Medium dasar untuk film fotografi dan sinema adalah Cellulose Triacetate (CTA). Proses dimulai dengan menggulung sejumlah besar CTA kedalam mesin.
  2. Emulsion: Ada beberapa lapis emulsi bahan peka kimia dan gelatin. Tiap pelapisan keatas permukaan CTA harus presisi ukuran ketebalannya (mungkin lebih tepat ketipisnya). Toleransinya dalam satuan nanometer (nm), sehingga sedikit saja kesalahan setelan bisa berakibat fatal.
  3. Extruder: Bertugas mengatur pelapisan medium dengan emulsi.
  4. Chiller: Untuk beberapa saat lapisan beberapa emulsi tadi dibiarkan memisahkan diri secara alami menurut hukum rheology. Selama pemisahan, lapisan-lapisan emulsi akal berubah dari fase cair ke fase gel.
  5. Drying Tunnel: Sebelum dapat digulung, film harus benar-benar kering. Film dilewatkan beberapa gulungan untuk menyediakan waktu pengeringan sesuai kebutuhan film.
  6. Final Coated Mini-Jumbo: Produk keluaran Little Boy dinamakan “mini-Jumbo”, tiap mini jumbo dihasilkan dalam dua jam. Satu gulung mini jumbo berdimensi lebar 23cm dan panjang 750m dengan area efektif (yang dapat terpakai) 20cm x 660m.
Semoga saja proyek idealis ambisius ini segera dapat membuahkan hasil, sesuai semangat para penggagasnya untuk menumbuhkan kembali kepercayaan terhadap masa depan fotografi film. "Kami adalah orang-orang yang mencintai film, anda (juga) mencintai film, dan kita (bersama) punya kekuatan. Jadi, mari kita lakukan" ucap duo Italia Nicola Baldini dan Marco Pagni, penggagas proyek Ferrania yang kepada mereka kita berterimakasih.