Survey Ilford: Film fotografi gak mau mati
Kondisi fotografi film saat ini layaknya kondisi Jacky Chan dalam setiap aksinya, tercabik-cabik, kehabisan daya, lelah namun tetap menolak kalah. Proyek-proyek independen seperti Impossible Project,
Ferrania, Lomography, dan lainnya menjaga semangat hidup fotografi film tetap menyala. Perusahaan film hitam putih Ilford baru-baru ini mengadakan jajak pendapat di 70 negara dengan tujuan mengetahui mengapa mereka motret pakai film dan mengkonfirmasi fenomena kenaikan penjualan produk fotografi film.
Walaupun hasil numeriknya tidak dipublikasikan, dari kesimpulan yang disajikan kita bisa mempunyai gambaran tentang minat publik zaman sekarang terhadap fotografi film.
Hasilnya antara lain:
Hasilnya antara lain:
- Dari 30% responden berusia dibawah 35 tahun, 60%-nya menekuni fotografi film selama lima tahun belakangan. Ketertarikan mereka seringkali bermula ketika mereka mendapat kamera film sebagai hadiah dari keluarga atau teman. Kebanyakan kamera yang dihadiahkan yaitu dari Canon, Nikon, Mamiya, dan Pentax.
- 84% responden belajar fotografi film secara otodidak dari buku dan internet hingga sekarang 49% dari mereka dapat mendevelop dan mencetak negatif mereka sendiri di ruang gelap.
- 98% responden memotret film hitam putih, 31%-nya secara ekslusif, artinya mereka hanya memotret film hitam putih. Yang menggunakan film warna secara ekslusif cuma 2%.
- 86% menggunakan film jenis roll, dengan mayoritas untuk mempersenjatai Lomo dan Holga.
Beberapa jawaban menarik muncul dari pertanyaan "Apa yang pertama kali membuat mereka jatuh hati dengan fotografi film?", jawaban sederhananya karena film itu "menyenangkan" dan "retro". Adapun jawaban yang lebih dalam antara lain karena ingin proses yang lebih hati-hati dan serius, belajar menahan diri pada tahap persiapan / pemikiran / perenungan sebelum menekan tombol shutter. Juga pada proses developing dan pencetakan, mereka menikmatinya sebagai sebuah perjalanan seni.
Survey tersebut pada akhirnya mengkonfirmasi fenomena kenaikan penjualan produk fotografi film.dan memberi gambaran bahwa memang fotografi film tidak mati.
Via: Ilford, Photo District News