Saturday, February 1, 2014

Belajar Fotografi Dasar: Kecepatan Rana (Shutter Speed)

Pengertian Modern Shutter Speed

Kecepatan rana, atau shutter speed dapat didefinisikan secara tepat sesuai konteks perkembangan teknologi kamera sebagai durasi sensor (baik sensor digital atau sensor kimia / film) terpapar cahaya. Satuannya terkecil bisa mulai 1/10.000 detik atau bahkan lebih, sampai tak  terhingga lamanya. Durasi sensor terpapar cahaya selain berpengaruh terhadap exposure, juga digunakan untuk mendapatkan efek tertentu pada foto yang ditangkap. Kecepatan rana yang sangat tinggi dipakai untuk menangkap citra dari suatu kejadian yang berlangsung sangat cepat, semisal cipratan air, ledakan balon, dan sebagainya. Efek yang didapatkan yaitu seakan- akan waktu benar-benar terhenti seketika, istilahnya freezing the moment (membekukan sebuah momentum). Efek ini bisa terjadi karena peristiwa tersebut tidak bisa kita tangkap dengan mata telanjang, sehingga citra yang dihasilkan terasa asing, dan memberikan efek kejut secara psikologis.
Ledakan balon difoto dengan kecepatan tinggi

Efek Rana Lambat (Slow Shutter Speed)

Selain menggunakan kecepatan tinggi, rana lambat juga bisa menghasilkan efek yang mengagumkan. Pada fotografi menggunakan rana lambat, sensor menangkap gambar dalam durasi yang cukup lama, biasanya diatas 1 detik, sehingga sensor menangkap gambar pada setiap fraksi waktu sepanjang durasi, dan merekam setiap gerakan subyek. Hasilnya adalah serupa beberapa gambar yang ditangkap dari sebuah momen yang berurutan, kemudian ditumpuk menjadi satu. Dan hasil tumpukannya, mengagumkan. 

Fotografi Rana Lambat


Selain kedua teknik tersebut diatas, ada lagi beberapa teknik permainan shutter speed seperti star trail dan yang paling mutakhir time lapse, juga memainkan shutter speed. Mungkin saya tulis nanti.