Wednesday, February 5, 2014

Anatomi Kamera : Sensor Bagian I


Ragam Film Berwarna



Sejarah Penemuan Sensor

Napak tilas kronologi penemuan sensor kamera akan mempermudah kita memahami bagaimana sebuah foto tercipta, sekaligus sebuah renungan yang akan membawa kita menyadari arti sebuah foto. Konsep awal fotografi ditemukan oleh seorang ahli optik bernama Alhazen (Ibn Al-Haytham), orang pertama yang membuat kamera pinhole. Namun observasi dan pencatatan konsep tersebut baru dilakukan oleh Aristoteles pada 330 sebelum Masehi, dengan mengamati sinar matahari yang melewati sebuah lubang persegi, namun titik cahaya yang tercipta tetap bulat, bukan persegi.

Berangkat dari situ, usaha untuk mengabadikan berkas cahaya yang tersaring melalui lubang tersebut berlanjut. Pada musim semi 1827, Joseph Nicephore Niepce berhasil menciptakan citra fotografis pertama, lalu disempurnakan oleh metode Daguerreotypes Louis Daguerre pada 1839. Saat itu Louis Daguerre menggunakan lempeng tembaga berlapis silver yang menudian dilapisi yodium sebagai sensor. Selanjutnya, seorang ahli botani bernama Henry Fox Talbot membuat sensor berupa kertas yang dibuat peka cahaya dengan larutan perak dan garam.

Lahirnya Sensor Gulung

Menyempurnakan sensor sebelumnya, Frederick Scoff Archer melapisi kaca dengan larutan perak dan garam. Pemakaian media kaca agar cahaya tidak tersebar dan hasilnya lebih detail,-belum lagi istilah ketajaman gambar dikenal-. Namun karena larutan tidak terserap ke dalam medianya, maka harus segera digunakan dan diproses selagi masih basah, sebelum menguap. Menjawab permasalahan tersebut, larutan perak dan garam diganti dengan emulsi gelatin, yang dapat kering dan menempel pada media kaca pun lebih cepat menyerap cahaya serta dapat disimpan beberapa waktu lamanya. Metode terakhir disebut Dry-Plate (Lempengan-kering). Dari situ, George Eastman menciptakan film, menggunakan media plastik tipis berbasis selulosa nitrat, sehingga lebih flexible dan dapat digulung. Lahirlah sensor gulung (istilah untuk film fotografis) seperti yang kita kenal sekarang.
Lapisan Film Berwarna

Sampai titik ini, sensor yang ada baru mampu merekam gambar negatif hitam putih. hal ini dikarenakan sifat lapisan peka cahaya yang digunakan. Dari berbagai macam bahan peka cahaya yang digunakan,prinsip dasarnya yaitu area yang terkena cahaya akan menjadi gelap. hal ini menimbulkan efek negatif dimana area yang paling gelap malah area yang paling banyak terpapar cahaya, begitu juga sebaliknya. Prinsip ini menjadi jembatan dalam mengembangkan film berwarna. Pada film berwarna terdapat tiga lapis emulsi dalam satu medium, yang masing-masing peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Saturasi warna ditentukan oleh intensitas masing-masing spektrum cahaya.