Saturday, February 22, 2014

Signal: Pemenang World Press Photo 2014

World Press Photo berkomitmen untuk mendukung dan memajukan standar tinggi dalam foto jurnalistik dan fotografi dokumenter di seluruh dunia. Organisasi ini berusaha untuk membangkitkan minat masyarakat luas dan apresiasi atas karya fotografer serta pertukaran informasi yang bebas. Kegiatannya meliputi penyelenggaraan kontes tahunan, pameran, stimulasi foto jurnalistik melalui program pendidikan, dan menciptakan visibilitas yang lebih besar bagi fotografi jurnalistik melalui berbagai publikasi.

Salah satu kontes tahunannya yaitu World Press Photo, yang pada tahun 2014 ini dimenangkan oleh sebuah foto berjudul Signal, oleh John Stanmeyer. Foto ini bercerita tentang para migran Afrika di tepi kota Djibouti pada malam hari, mengangkat ponsel mereka berupaya untuk menangkap sinyal murah dari negara tetangga Somalia. Signal yang bagi mereka adalah medium lemah untuk menjalin komunikasi dengan kerabat di negeri seberang. Djibouti adalah titik pemberhentian bagi pendatang ketika transit dari negara-negara seperti Somalia, Ethiopia dan Eritrea, dalam rangka mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa dan Timur Tengah.

"Signal" oleh John Stanmeyer
Secara pribadi, kami mengapresiasi foto ini karena mengisahkan sebuah kerinduan. hal yang kita semua alami, sebuah keinginan untuk terhubung dengan seseorang yang kita cintai. Dapat kita lihat betapa kerinduan itu ibarat tempat kita kembali, kepada rasa kasih sayang, kepada kemanusiaan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan ekonomis, para migran itu melintasi negara-negara, namun disela-sela perjalanan tersebut, hatinya kembali, kepada yang dikasihi.

John Stanmeyer, lahir di Illinois, adalah anggota pendiri agensi foto VII. Selama dekade terakhir, Stanmeyer bekerja hampir secara eksklusif untuk National Geographic, memproduksi lebih dari 12 cerita untuk majalah tersebut. Antara 1998 dan 2008, John adalah seorang fotografer kontrak untuk majalah Time, selama waktu itu dia mendokumentasikan perang di Afghanistan, perjuangan kemerdekaan di Timor Timur, jatuhnya Suharto di Indonesia, dan berita dunia lainnya yang signifikan. Tahun-tahunnya bersama majalah Time menghasilkan 18 cover majalah.