Saturday, February 8, 2014

Konsep Ketajaman Gambar, Dan Aplikasinya

Ketajaman gambar sering sekali dikaitkan dengan kualitas alat baik itu lensa ataupun kamera. Tidak salah memang, namun di era digital sekarang ini, pengenalan tentang konsep ketajaman gambar akan bisa diaplikasikan dalam pada post processing, yang didalamnya kita akan mengatur beberapa parameter sedemikian rupa dalam upaya meningkatkan ketajaman sebuah gambar.

Apa sih sebenarnya ketajaman gambar atau sharpness itu? Dalam batasan konteks diatas, kita memaknai ketajaman sebagai sebuah ilusi yang dipersepsikan oleh mata dan syarat agar mata menangkap ketajaman / sharpness adalah dengan memperjelas sudut-sudut / tepian-tepian dalam obyek dengan cara meningkatkan kontras. Mata kita, secara natural mempersepsikan sudut-sudut yang jelas sebagai ketajaman, dan highlight serta shadow untuk menandai kedalaman atau dimensi sebuah gambar.


 

 
Ketiga contoh diatas menunjukkan bagaimana konsep ketajaman gambar yang kita fahami ketika diaplikasikan melalui rekayasa kedalam sebuah gambar. Begitu konsep ini kita kuasai, kita dapat memanfaatkannya kedalam aplikasi yang lebih luas. Berbeda dengan pendekatan pertama dimana kita mengaplikasikan ketajaman diseluruh gambar, disini kita akan memperjelas highlight dan shadow secara selektif, disamping meningkatkan ketajamannya. Menggunakan teknik dodge and burn, area highlight haruslah tampak terang, sedangkan shadow juga harus tampak gelap. Hal ini akan memperdalam dimensi gambar tersebut sehingga akan tampak lebih tajam.