Belajar Fotografi Dasar: Diafragma (Aperture)
Pengertian Diafragma / Aperture
Diafragma / aperture dalam dunia fotografi adalah sebuah komponen lensa yang berfungsi sebagai katup yang menentukan besar-kecilnya lubang cahaya pada lensa, sehingga berfungsi mengatur besar arus cahaya yang masuk mencapai sensor.
Diafragma / Aperture
Diafragma dinyatakan dalam satuan f-number, lazimnya* mulai /1.4, /2, /2.8, /4, /5.2, /6, dst yang merupakan kelipatan angka 1,4 dan 2. f-number merupakan rasio/ perbandingan antara panjang focal sebuah lensa, dengan diameter lubang diafragma. Notasi yang sering dijumpai seperti 1:2.8 menurut cara Eropa dan Jepang, atau f/2.8 menurut cara negara berbahasa Inggris. Notasi 1:2.8 dapat dibaca seperti membaca skala peta, angka 1 pada panjang fokal lensa sebanding dengan 2.8 kali diameter lubang diafragma. Semisal lensa dengan notasi 50mm 1: 2.8, berarti panjang focal lensa 50mm, sedangkan diameter diafragma 50/2.8= 17.8mm. Sekarang dapat kita pahami mengapa semakin besar angka aperturenya, semakin kecil diameter lubangnya.
Diafragma dan Ruang Tajam (Depth of Field)
Selain berpengaruh terhadap arus cahaya yang melaluinya, besar-kecil lubang diafragma juga berpengaruh terhadap ruang tajam (depth of field) sebuah gambar. Ruang tajam secara sederhana yaitu rentang jarak terhadap lensa dimana subyek dapat tertangkap secara jelas/fokus oleh sensor. Contoh semisal ruang tajam berjarak 1 meter s/d 1,2 meter dari lensa, artinya jika subyek berada antara 1-1.2 meter maka subyek akan terlihat jelas, akan tetapi diluar rentang jarak itu, baik kurang dari 1 meter ataupun lebih dari 1.2 meter maka gambar subjek menjadi kabur / tidak jelas.
Ruang Tajam (Depth of Field)