Wednesday, January 29, 2014

Belajar Fotografi Dasar: Diafragma (Aperture)

Pengertian Diafragma / Aperture

Diafragma / aperture dalam dunia fotografi adalah sebuah komponen lensa yang berfungsi sebagai katup yang menentukan besar-kecilnya lubang cahaya pada lensa, sehingga berfungsi mengatur besar arus cahaya yang masuk mencapai sensor.
Diafragma / Aperture

Diafragma dinyatakan dalam satuan f-number, lazimnya* mulai /1.4, /2, /2.8, /4, /5.2, /6,  dst yang merupakan kelipatan angka 1,4 dan 2. f-number merupakan rasio/ perbandingan antara panjang focal sebuah lensa, dengan diameter lubang diafragma. Notasi yang sering dijumpai seperti 1:2.8 menurut cara Eropa dan Jepang, atau f/2.8 menurut cara negara berbahasa Inggris. Notasi 1:2.8 dapat dibaca seperti membaca skala peta, angka 1 pada panjang fokal lensa sebanding dengan 2.8 kali diameter lubang diafragma. Semisal lensa dengan notasi 50mm 1: 2.8, berarti panjang focal lensa 50mm, sedangkan diameter diafragma 50/2.8= 17.8mm. Sekarang dapat kita pahami mengapa semakin besar angka aperturenya, semakin kecil diameter lubangnya.


Diafragma dan Ruang Tajam (Depth of Field)

Selain berpengaruh terhadap arus cahaya yang melaluinya, besar-kecil lubang diafragma juga berpengaruh terhadap ruang tajam (depth of field) sebuah gambar. Ruang tajam secara sederhana yaitu rentang jarak terhadap lensa dimana subyek dapat tertangkap secara jelas/fokus oleh sensor. Contoh semisal ruang tajam berjarak 1 meter s/d 1,2 meter dari lensa, artinya jika subyek berada antara 1-1.2 meter maka subyek akan terlihat jelas, akan tetapi diluar rentang jarak itu, baik kurang dari 1 meter ataupun lebih dari 1.2 meter maka gambar subjek menjadi kabur / tidak jelas.

Ruang Tajam (Depth of Field)

Diafragma dan Point of Interest

f-number semakin besar, lubang diafragma yang sempit tapi ruang tajam lebih lebar (gambar atas), sedangkan f-number semakin kecil, lubang diafragma menjadi semakin besar dan ruang tajam menjadi semakin sempit (gambar bawah). Ruang tajam yang sempit berguna ketika kita ingin memperlihatkan satu elemen paling menojol dengan mengaburkan latar yang ada. Hal ini menjadi penting supaya gambar yang dihasilkan mempunyai muatan atau isi yang jelas, karena fotografi sebagai sebuah karya seni selain indah, juga harus dapat membawa sebuah pesan.