X-Trans Sensor: Inovasi Dari Masa Lalu
Mengenal Sensor Kamera
Dalam rangka meningkatkan performa sensor digital, Fuji menengok kembali ke masa lalu pada teknologi pembuatan film.
Sensor digital tersusun dari rangkaian titik-titik sensor merah, biru, dan hijau. Titik-titik sensor tersebut tertata pada suatu pola yang teratur, biasa disebut pola Bayern Array. Namun teknologi ini masih punya kekurangan, yaitu ketika rangkaian titik-titik sensor tersebut menangkap proyeksi dari sebuah pola yang terangkai secara rapat, seperti detail garis benang pada kain, maka akan tampak gelombang dengan corak menyerupai pelangi. Fenomena ini disebut moire pattern (pola moir).
Moire Pada Tekstil |
Terdapat beberapa solusi mengatasi masalah tersebut, namun kesemuanya beresiko menurunkan kualitas gambar, biasanya dengan membuatnya sedikit kabur. pada kamera digital. Tugas ini dikerjakan oleh low pass filter, filter bening yang bertugas membatasi cahaya yang masuk hanya dari sudut-sudut tertentu.
Belajar Dari Teknologi Film
Pada fotografi analog, hal ini tidak terjadi karena kristal film, sebagai bahan peka cahaya yang digantikan titik-titik sensor pada fotografi digital, tidak ditempatkan pada pola yang teratur, pun berbeda-beda dalam hal ukuran. Ketidakteraturan tersebutlah yang mencegah moir pada film.
Fuji lalu mengembangkan teknologi baru sensor dengan mengaplikasikan pengetahuannya dalam mengembangkan film. Tidak lagi menggunakan Bayern Array, Fuji menciptakan pola bernama X-Trans sensor yang meletakkan titik-titik sensor merah, hijau, dan biru dalam sebuah pola acak seperti pada film. Hasilnya, Fuji berhasil menghilangkan low pass filter, dan menurut klaim Fuji, hal ini berpengaruh positif terhadap peningkatan resolusi, ketajaman gambar, dan mengurangi grain / bintik-bintik pada gambar.
Walaupun banyak kemajuan yag dihasilkan, ada juga efek samping dari inovasi baru ini. perangkat lunak pengolah foto seperti Photoshop diciptakan untuk dapat bekerja secara selaras pada gambar yang diambil menggunakan Bayern Array. Akibatnya, kita tidak bisa menggunakan gambar format RAW, dan harus menggunakan JPEG ketika akan melakukan post processing, atau menggunakan perangkat lunak dari Fuji untuk menerjemahkan file RAW supaya terbaca oleh Photoshop, Lightroom, dan sebagainya.
Via Gadgetwise