Thursday, February 12, 2015

Sensor Shift: Teknologi untuk melipatgandakan resolusi.

Kalau Canon manawarkan solusi megapixel besar dengan menghadirkan EOS 5Ds dengan sensor 50.6 MP, vendor lain memilih metode yang lebih bijak. Hasselblad, Olympus, dan -selanjutnya- Pentax menerapkan teknologi sensor-shift. Teknologi sensor shift memang masih belia, implementasinya pun masih belum luas namun melihat potensinya teknologi ini akan menjadi fitur standar kamera digital di masa depan.

Secara sederhana, teknologi sensor shift bekerja dengan menggabungkan beberapa gambar yang diambil dengan posisi sensor pada tiap jepretan bergeser 1 atau 0.5 pixel. Hasselblad menggerakkan sensornya 1 pixel pada penerapan teknology sensor-shift, sedangkan Olympus 0.5 pixel. Pada kasus Olympus dengan OM-D E-M5 II, sensor mungil m4/3 beresolusi 16MP dengan sensor shift bisa memotret 40MP format JPG dan hingga 64MP RAW. Gambar yang dihasilkan pun diklaim memiliki kualitas lebih baik karena secara teori, satu titik cahaya direkam oleh tiga titik pixel yang berbeda, bukan hanya oleh satu titik pixel seperti lazimnya sensor digital.
Teknolgi Sensor Shift
Sama-sama sebagai solusi mendapatkan gambar beresolusi tinggi, dibanding pendekatan yang dilakukan Canon dengan mengembangkan sensor 50.6MP ada beberapa keuntungan yang didapatkan yaitu:
  1. Meminimalkan resource, EOS 5Ds sendiri harus memakai dual processor untuk mengimbangi spesifikasi sensor, belum lagi perangkat lain seperti ROM dan baterai. Saat post-processing kemampuan komputer juga harus sesuai, monitor harus resolusi tinggi, dsb. Intinya, resolusi yang besar membutuhkan sumber daya yang serba besar pula, setidaknya untuk ukuran saat ini.
  2. Kemampuan merekam video resolusi tinggi, seperti kita tahu, banyak yang menyayangkan sensor sebesar 50.6MP pada EOS 5Ds malah menjadi beban dan menjadikannya tidak mampu merekan video 4K.
Disamping kelebihan-kelebihan diatas, tentu metode sensor-shift kalah dalam hal yang berkaitan dengan kecepatan, dan kemampuan menangkap momentum, mengingat dia harus menjepret beberapa kali untuk menghasilkan satu gambar.