Monday, October 27, 2014

Teori Komposisi

Komposisi dalam konteks seni rupa merupakan penempatan elemen-elemen visual dalam suatu frame menurut kaidah tertentu. Elemen-elemen visual itu bisa berupa garis, bentuk, warna, ataupun ruang kosong. Sewaktu kecil, seseorang secara naluriah memiliki kemampuan menyusun komposisi dengan baik, bahkan nyaris sempurna. Dalam pandangan anak-anak, tiap sudut pada selembar kertas merupakan satu sub-frame dan mereka bisa menggambar diatasnya dengan menghasilkan rasa keseimbangan yang luar biasa.

Hal ini mulai berubah manakala kita beranjak dewasa dan perhatian (visual) berganti dari komposisi menuju kemiripan gambar. Perhatian yang tadinya meliputi tiap sudut kertas sebagai sekeluruhan frame kalah oleh perhatian kita mengejar kemiripan objek  Maka hilang jugalah insting komposisi alamiah kita tadi, dan itu bukan sesuatu yang gampang untuk dikembalikan.

Rule of Third (Rumus Sepertiga)

Sekarang, hampir seperti kutukan, kita harus memakai teori-teori untuk mencapai keselarasan komposisi visual. Salah satu yang paling dasar, mudah, dan terkenal adalah Rule of Third (Rumus Sepertiga). Premis dasarnya sangat sederhana, bunyinya "don’t make any two things the same" (jangan membuat kesamaan pada dua hal -baik bentuk maupun ruang kosong-) karena komposisi adalah tentang variasi. Rumus Sepertiga membagi sisi vertikal maupun horisontal frame menjadi tiga.Tujuannya adalah mencegah Point of Interest membelah frame menjadi dua bagian yang sama.
 
Aplikasi Rumus Sepertiga



The Golden Ratio (Rasio Emas)

Rule of Third memang mudah diterapkan, sederhana namun hasilnya nyata-nyata membuat gambar terlihat nyaman dipandang. Namun seiring berjalannya waktu, dengan banyaknya orang memakai rumus tersebut, banyak yang bosan karena rumus tersebut menjadi terlalu sering terlihat dalam sebuah gambar. Untuk menghindari hal tersebut, gunakanlah Golden Ratio. Golden Ratio merupakan bentuk murni dari Rule of Third, karena sesungguhnya Rule of Third merupakan penyederhanaan Golden Ratio.

Golden ratio sendiri terlalu kompleks untuk dijelaskan asalnya, namun setiap hal yang kita sepakati indah, mempunyai proporsi emas. Secara teori dua hal dikatakan proporsional (secara visual) apabila ratio dua buah bentuk (misal A & B, dengan A > B) sama dengan rasio bentuk yang lebih besar (A) dengan jumlah keduanya (A + B) sehingga rasio A / B = ( A + B ) / A = 1.618. 
The Golden Spiral
Aplikasi Golden Ratio Pada Fotografi
Susah memang harus mengaplikasikan Golden Ratio sewaktu membidik gambar, namun latihan yang terus menerus adalah praktik yang baik dalam rangka meningkatkan kualitas gambar kita. Seperti lazimnya proses belajar, alangkah baiknya dimulai dengan yang sederhana, yaitu aplikasi Rule of Third. Nanti setelah rumus sepertiga merasuk kedalam teknik yang kita miliki, baru beranjak ke aplikasi Golden Ratio.